Masalah kesehatan masyarakat yang mendesak namun sering diabaikan telah diam-diam berlanjut di toilet di seluruh dunia—pembuangan pembalut bekas yang tidak tepat. Masuklah ke toilet umum mana pun selama jam sibuk, dan Anda mungkin akan menemukan tempat sampah yang meluap mengeluarkan bau yang tidak sedap, menciptakan kondisi yang tidak sehat yang menghalangi pengguna dan membebani staf kebersihan.
Tantangan sanitasi ini melampaui sekadar ketidaknyamanan. Produk menstruasi yang dibuang dengan tidak benar dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang berpotensi menyebarkan infeksi dan membahayakan kesehatan masyarakat. Metode pembuangan tradisional—terutama penimbunan dan pembakaran—menghadirkan kerugian lingkungan yang signifikan yang menuntut perhatian mendesak.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Teknologi Berkembang dan Penelitian Inovatif (JETIR) mengusulkan solusi yang berteknologi maju. Jurnal yang ditinjau sejawat, yang diakui oleh Komisi Hibah Universitas (UGC) India dan termasuk dalam daftar UGC-CARE, mempertahankan standar akademis yang ketat dengan faktor dampak 7,95 yang mengesankan menurut metrik Google Scholar dan Semantic Scholar.
Praktik pengelolaan limbah sanitasi saat ini mengungkapkan kekurangan sistemik:
Toilet umum menghadapi tantangan operasional tambahan—mulai dari proliferasi bakteri di tempat sampah terbuka hingga persyaratan perawatan yang padat karya dan sistem pengumpulan yang tidak efisien yang menimbulkan risiko kesehatan selama transportasi.
Sistem pembuangan pembalut yang baru dikembangkan mengatasi masalah ini melalui empat prinsip desain inti:
Sistem ini menggabungkan beberapa fitur canggih:
Inovasi tambahan termasuk konstruksi modular untuk konfigurasi yang fleksibel, pemantauan jarak jauh yang diaktifkan IoT, dan kemampuan diagnostik mandiri yang memperingatkan tim pemeliharaan tentang potensi masalah.
Pertimbangan manufaktur memprioritaskan bahan tahan lama dan dapat didaur ulang seperti baja tahan karat kelas bedah yang dikombinasikan dengan teknik produksi yang menyeimbangkan presisi dengan efektivitas biaya. Prototipe awal menunjukkan aplikasi di berbagai lingkungan—mulai dari fasilitas umum dengan lalu lintas tinggi hingga institusi perawatan kesehatan dan kampus pendidikan.
Dasar akademis teknologi melalui publikasi JETIR meningkatkan kredibilitasnya. Proses peninjauan jurnal yang efisien (biasanya 1-2 hari untuk keputusan) dan garis waktu publikasi yang cepat memfasilitasi penyebaran inovasi tersebut secara tepat waktu ke komunitas ilmiah.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran lingkungan dan perluasan inisiatif kota pintar, solusi pengelolaan limbah semacam itu dapat bertransisi dari hal baru menjadi kebutuhan. Potensi ada untuk mengubah infrastruktur sanitasi publik sambil mengatasi tantangan kebersihan yang sudah berlangsung lama yang terkait dengan pembuangan produk menstruasi.